MODEL AUTOREGRESIF
1.
Model kelambanan
Dalam sebuah kebijakan
ekonomi seperti kebijakan moneter dan fiskal biasanya tidak secara langsung
berdampak pada aktivitas ekonomi tetapi memerlukan waktu atau kelambanan (lag).
Bekerjanya kebijakan ekonomi mungkin memerlukan waktu misalnya 6-12 bulan.
Secara matematis, kita dapat menunjukkan efek tersebut dengan menyatakan bahwa
perubahan kebijakan ekonomi Xt mempunyai dampak ekonomi Yt,
Yt+1, Yt+2 dan seterusnya. Jika
pernyataan ini kita balik maka kita bisa mengatakan bahwa variabel dependen Yt
di pengaruhi oleh variabel independen Xt,
Xt-1, Xt-2 dan
seterusnya.
Model regresi yang memasukkan tidak hanya nilai sekarang (current)
teteapi juga nilai kelambanan dari variabel independen di sebut model
kelambanan secara umum model kelambanan dapat di tulis sebagai berikut :
Yt=α +β0Xt + β1 Xt-1 +β2 Xt-2 + . . .
. + βkXt-k + et
di dalam model ini di asumsikan bahwa variabel gangguan (et)
mempunyai distribusi normal, independen terhadap x, dan tidak mengandung unsur heterokedastisitas
maupun auto korelasi. Model dalam persamaan di atas di sebut model kelambanan
yang tidak terbatas atau infinitif. Namun banyak kasus panjang kelambanan
adalah terbatas maka modelnya di sebut model nya di sebut model kelambanan yang
terbatas. Model kelambanan yang terbatas ini dapat di tulis persamaan sebagai
berikut :
Yt = α +β0Xt + β1 Xt-1 +β2 Xt-2 + et
2. Model
penyesuaian adaptif
Model
kelambanan gometrik adalah model yang di
kembangkan melalui pendekatan matematis tanpa adanya dasar teori yang melaar
belakangi. Salah satu model yang menyertakan perilaku ekonomi adalah model
penyesuaia adaptif. Misalnya dalam kasus permintaan barang. Permintaan barang
pada suatu waktu (Yt) tergantung dari harga barang tersebut (Xt). Namun
demikian tidak semua konsumen melakukan
penyesuaian permintaan barang dari waktu ke waktu karena adanya fluktuasi harga
barang. Permintaan barang akan sangat tergantung dari ekspektasi mereka tentang
bagaimana kondisi harga yang normal. Jika nilai ekspektasi atau nilai
antisipasi dari harga barang adalah Xt maka permintaan barang dapat di tulis
sebagai berikut :
Yt = β0 + β1 Xt + et
Pernyataan
di atas menyatakan bahwa permintaan barang adalah fungsi dari harga yang di
harapkan. Nilai dari harga yang di harapkan ini Xt tidak bisa di observasi
tetapi hanya dapat di prediksi. Salah satu prediksi adalah melalui penyesuaian
adaptif. Prediksi kondisi di masa mendatang hanya di dasarkan pada informasi di
mana yang lalu dengan sebuah koreksi yang di dasarkan pada kesalahan dari
antisipasi sebelumnya. Model penyesuaian adaptof ini mengasumsikan bahwa
perubahan ekspektasi dari satu periode ke periode waktu merupakan penyesuaian
antara perbedaan dari nilai observasi sekarang dengan ekspektasi periode
sebelumnya. Model penyesuaian adaptif dapat di tulis sebagai berikut :
Xt – Xt-1 = γ ( Xt- γ
Xt-1)
di mana 0< γ ≤ 1
Di
amna γ adalah koefisien ekspektasi. Kita dapat tulis kembali persamaan menjadi
Xt = γ Xt + (1- γ) Xt-1
Persamaan
di atas menyatakan bahwa haraga yang di harapkan Xt adalah rata-rata tertimbang
dari harga sekarang dan harga di harapkan di masa lalu dengan timbangan
masing-masing adalah sebesar γ dan ( 1- γ). Jika γ = 1 maka Xt =Xt yang berarti
nilai harapan di realisasikan secara cepat dalam periode yang sama. Sebaliknya
jika γ = 0 maka Xt = Xt-1 nilai harapan bersifat statis tidak berubah karena
hanya berdasarkan nilai harapan pada periode sebelumnya.
Untuk menjelsakan model penyesuaian adaptif sehingga
kita bisa mengistemasi modelnya maka kita subtitusikan persamaan menghasilkan
persamaan sebagai berikut
Yt = β0 +β 1 γ Xt + β1 (1-γ ) Xt-1 +et
3. Deteksi
autokorelasi model autoregresif
·
Uji durbin h
Kita
telah memperkenalkan uji autokorelasi yang di kemukakan oleh durbin watson.
Tetapi uji durbin ini akan bias jika model yang kita uji adalah model
autoregresif si mana salah satu variabelindependen adalah kelambanan dari
variabel dependen yt-1. Uji durbin h akan di peroleh dari metode OLS. Nilai
statistik h di hitung berdasarknan formula sebagai berikut :
Dalam
sampel besar, durbin menunjukkan bahwa jika p=0 maka statistik h akan mempunyai
distribusi normal. Di dalam prakteknya kita mendapatkan nilai p dengan
menggunakan formula sebagai berikut
Di mana
d adalah nilai statistik durbin watson. Dengan demikian persamaan dapat di
tulis menjadi persamaan sebagai berikut :
Di mana
d = nilai hitung statistik durbin n= jumlah observasi var = varian dari
koefisien lag Yt-1
Langkah menguji masalah autokorelasi
dalam model autoregresif dengan menggunakan uji h sebagai berikut :
1. Estimasi
model autoregresif dengan metode OLS
2. Dapatkan
varian dari koefisien kelambanan variabel dependen dan nilai statistik d
3. Hitung
nilai statistik h berdasarkan pada persamaan di atas
No comments:
Post a Comment